Selasa, 01 Januari 2013

Puisi Cinta Matematika


Puisi Cinta Matematika ini saya posting ingin memberi suasana lain dari dunia matematika yang dianggap membosankan (padahal tidak), kalau kita lihat dari soal-soal matematika saja maka kita akan dapatkan matematika itu seperti hantu. Mudah-mudahan dengan sedikit warna puisi matematika ini dapat menjadikan matematika sebagai sesuatu yang menyenangkan. Bukan sebagai sesuatu yang hanya hitung menghitung (anggapan sebagian orang).

Rasa sayangku padamu bagaikan bilangan positif
Tak memiliki ujung bak lingkaran
Begitu besar bagai bilangan berpangkat tak terhingga
Takkan terbagi-bagi laksana bilangan pirma

Engkau begitu istimewa, seistimewa bilangan kelipatan 9
Bila tak di sampingmu ku merasa kosong
Tak menentu bagaikan bilangan imajiner

Cintaku selalu tegak, setegak garis singgung lingkaran terhadap jari-jarinnya
Akan selalu utuh, seutuh bilangan bulat.... 
Takkan terpecah bagai bilangan cacah..... 
Ku harap... rasa sayangku dan sayangmu bagaikan sisi bujur sangkar... 
Memiliki besar cinta yang sama seperti sudut-sudut segitiga sama sisi... 
Tak berliku-liku bagai metode sinus cosinus...... 

Sumber:http://arimatematika.blogspot.com/search/label/Puisi%20Matematika?&max-results=9

Related Posts:

  • Luas Lingkaran Elemen-elemen yang terdapat pada lingkaran, yaitu sbb:n sebuah titik di dalam lingkaran yang menjadi acuan untuk menentukan jarak terhadap himpunan… Read More
  • Bandung City Smart Smart city adalah sebuah impian dari publik semua negara di dunia. Berbagai macam data dan informasi yang berada disetiap sudut kota dapat di… Read More
  • Matematika dan Bilangan Prima Bilangan prima adalah dasar dari matematika, termasuk salah satu misteri alam semesta. Tidak pernah terbayangkan oleh manusia sebelumnya, sampai … Read More
  • Matematika Tukang Kayu Materi Pythagoras ini sangat mengesankan saya, karena saya kenal Pythagoras justru bukan dari sekolah tetapi dari seorang tukang kayu. Suatu hari ke… Read More
  • Indi School Normal 0 false false false EN-US X-NONE X-NONE … Read More

0 komentar:

Posting Komentar